“Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya”
( Amsal 3:9-10 )
Pada akhir tahun 2008 setelah Kebaktian Tutup Tahun, saya berdoa secara pribadi kepada Yesus dan bersyukur karena semua berkat-Nya sepanjang tahun 2008, namun saat itu Dia berkata: “Apakah engkau mau diberkati lebih lagi? Lalu saya berkata: “Mau dong Tuhan!” Tuhan pun berkata: “Kalau engkau mau diberkati lagi oleh-Ku, persembahkanlah ‘Buah Sulung’ di setiap awal tahun!”
Sebenarnya saya sudah pernah menerapkan mengenai konsep ini, namun apa yang dikatakan oleh-Nya sungguh berbekas dan membuat saya kembali menggali firman Allah lebih dalam mengenai konsep ini hingga menemukan kebenaran yang luar biasa yang saya bagikan lagi kepada semua.
Satu hal yang kita harus ketahui bahwa kewajiban di dalam hidup kita adalah untuk memuliakan Allah sebagai Tuhan dan Raja. Kita mungkin seringkali memuji Tuhan melalui suara dan fisik kita atau bahkan dengan kesaksian-kesaksian kita, namun kitab Amsal menyampaikan bahwa kita harus memuliakan Tuhan juga dengan harta kita. Ingatlah bahwa kita bukan pemilik, tetapi pengurus atau pengelola dari kekayaan yang telah dipercayakan Allah kepada kita karena itu Allah akan menguji kita apakah kita pengelola yang baik dengan cara menilai dalam hal mengembalikan Buah Sulung kita kepada-Nya (1 Korintus 4:2).
PENGERTIAN BUAH SULUNG
Buah Sulung (bahasa Inggris=first fruits), memiliki pengertian ‘permulaan dari sebuah korban’. Ini merupakan bagian awal dari sebuah persembahan yang kita siapkan untuk Tuhan atau secara harafiah adalah buah pertama. Persembahan Sulung ini juga berbicara mengenai gambaran hubungan antara kita dengan Tuhan. Dan kalau kita mengasihi-Nya tentu akan memberikan yang sulung (pertama) dan yang terbaik bagi-Nya. Persembahan Buah Sulung bukan sekedar membawa persembahan ke dalam Rumah Tuhan, tetapi secara simbolis menempatkan kita untuk mengasihi Tuhan sebagai yang terutama dalam kehidupan kita. Ini juga berbicara mengenai tindakan profetik yang kita lakukan untuk tuaian di kemudian hari seperti halnya seorang petani saat menabur benih dan berharap tuaian terhadap apa yang telah ditaburnya.
Ketika kita memuliakan Tuhan dengan segala yang kita miliki (harta/hasil pertama penghasilan), maka Tuhan akan melakukan Promosi Ilahi dalam kehidupan kita
KEGUNAAN BUAH SULUNG
Ada dua kegunaan dari pemberian ini, yaitu;
I. Penaburan benih
Ada banyak pelayanan yang berbicara mengenai penjangkauan jiwa-jiwa terhilang seperti Radio (misalnya: Radio SKM FM), Televisi, KKR Penginjilan, Pria Sejati, Wanita Bijak, Doa Se-Kalimantan bahkan literatur. Pelayanan-pelayanan ini memerlukan dana yang besar agar dapat melayani dengan baik dan banyak jiwa diselamatkan karenanya. Firman Allah berkata: “Satu jiwa diselamatkan, maka seisi surga akan bersukacita”.
Buah Sulung adalah seperti benih yang ditaburkan di ladang yang suatu saat akan bertumbuh dan menghasilkan buah. Setiap kita yang terlibat dengan pemberian ini, pasti akan menerima hasilnya di kemudian hari. Firman Allah dalam 2 Korintus 9:6-7 berkata: “Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga. Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita”.
2. Persediaan Di Lumbung
Tidak semua benih harus ditaburkan, melainkan sebagian dapat disimpan di lumbung supaya tetap ada persediaan jika ada kebutuhan yang mendesak atau hasil panen yang gagal. Allah mau kita mengelolanya dengan bijaksana sehingga kapan saja benih dibutuhkan, maka akan selalu siap untuk ditaburkan. Kadang kita tidak bijaksana akan hal ini sehingga pelayanan Tuhan pun akhirnya terhambat
CARA MEMBERIKAN BUAH SULUNG
I. Berilah Dalam Pimpinan Tuhan
Hal pemberian merupakan sesuatu yang sangat penting bagi Allah. Ingatlah, ini bukan karena Tuhan kekurangan uang sehingga berharap kita memberi padaNya, melainkan karena Ia ingin melihat kesungguhan kita dalam hal mengucap syukur dan berterima kasih atas berkat yang telah diberikanNya kepada kita. Kita bisa melihat contoh nya dalam kisah Kain dan Habel dimana Tuhan memberi penilaian saat persembahan diberikan. Demikian juga saat Yesus memperhatikan peti persembahan dari setiap orang yang datang memasukkan uang pada Markus 12:41-44. Tuhan memperhatikan dan memberikan penilaian atas cara, motivasi dan jenis persembahan kita. Karena itu berdoalah dan mintalah pimpinan Tuhan dalam hal memberikan persembahan sulung. Jangan semaunya atau asal-asalan, melainkan sungguh dalam pimpinan-Nya. Banyak umat Tuhan yang telah memberikan buah sulung mereka tetapi tidak diberkati karena tidak mengikuti pimpinan-Nya saat akan memberikan.
2. Berilah Yang Terbaik
Banyak yang belum memberikan persembahan Buah Sulungnya kepada Tuhan, tapi ada banyak juga dari sudah memberikan namun tidak memberikan yang terbaik. Dalam Kejadian 4:2-5 kita dapat menyaksikan kisah kakak beradik Kain dan Habel yang sama-sama mempersembahkan korban namun hanya korban Habel yang diterima oleh Tuhan. Kain mempersembahkan hasil tanah yang tidak terlalu bernilai dan merupakan sebagian (sisa) dari hasil panen di ladangnya. Namun Habel mempersembahkan anak sulung dombanya. Domba yang terbaik; bukan pincang, kurus kering, cacat bahkan bangkai. Ia mempersembahkan korban terbaik dan bukan barang bekas atau barang daur ulang. Kematian Tuhan Yesus sebagai Anak Domba Allah untuk menebus dosa semua umat manusia merupakan sebuah contoh yang nyata bahwa Allah mau korban yang terbaik. Waktu Yesus disalibkan Dia berada justru dalam kondisi yang prima.Namun cukup menyedihkan karena ada banyak umat Tuhan justru tidak memberikan yang terbaik kepada Tuhan ketika mempersembahkan korban. Ketika di sekolah Alkitab saya heran kenapa ada banyak siswa yang belum benar hidupnya. Setelah diamati latar belakangnya ternyata ada dari mereka yang sekolah karena tidak diterima kerja/sekolah di tempat lain atau orang tua yang sudah tidak dapat mengurusi mereka lagi karena terlalu nakal. Jadi dikirim dech ke sekolah Alkitab, maksudnya biar bisa berubah gitu. Puji Tuhan akhirnya banyak mereka dapat dipulihkan namun ada banyak juga dari lulusan sekolah Alkitab ini masih dengan kondisi yang belum dipulihkan, jangan heran kalau ada banyak masalah di gereja Tuhan nantinya. Allah mau kita mempersembahkan yang terbaik. Ketika kita mempersembahkan buah sulung ini akan sangat menentukan hasil panen dikemudian hari yang kita harapkan. Saat kita memberikan buah sulung, Allah akan mengingat kita untuk memulihkan dan melepaskan berkat-Nya bagi hidup kita. Ketika buah pertama jelek maka selanjutnya akan jelek. Kalau yang pertama manis, bisa ditebak bahwa buah-buah selanjutnya pasti akan manis juga. Buah yang pertama akan sangat menentukan panen berikutnya. Jadi, jangan pernah kompromi dengan kualitas buah sulung yang kita persembahkan. persembahkanlah yang terbaik kepada Tuhan.
3. Berilah Dengan Korban
Kata sulung mengandung arti ‘awal dari pengorbanan’. Sama seperti Yesus yang berkorban untuk seluruh umat manusia, maka Allah pun mau kita mempersembahkan Buah Sulung kita kepada-Nya dengan sikap berkorban. Dan setiap pengorbanan selalu ada yang hilang atau terasa sakit karenanya. Saya pernah menjumpai seorang anak Tuhan yang rindu untuk menjadi PNS namun sudah beberapa waktu belum diterima juga, setelah didoakan ia pun diterima jadi PNS. Nah pada waktu ia menerima gaji pertama, ia langsung mempersembahkan semua gaji pertamanya kepada Tuhan. Ada macam-macam cara orang dalam mempersembahkan Buah Sulung. Ada yang 100%, ada yang mempersembahkan 50%, yang penting kita harus merasa sakit atau kehilangan saat memberikannya. Ada korban yang dipersembahkan.
JANJI BERKAT ALLAH
Dalam Kitab Amsal pasal 3, Raja Salomo, yang merupakan orang terkaya dan yang paling bijaksana yang pernah hidup di jamannya, menyatakan bahwa ketika kita memuliakan Tuhan dengan segala. yang kita miliki (harta/hasil pertama penghasilan), maka Tuhan akan melakukan promosi ilahi dalam kehidupan kita, seperti;
- Panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera (ay. 2)
- Mendapat kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah serta manusia (ay. 4)
- Jalan kita yang semakin lurus (ay. 6)
- Kesehatan dan kesembuhan secara jasmani maupun rohani (ay. 8)
- Tuhan akan mengisi penuh lumbung perbendaharaan kita sampai berkelimpahan (ay. 10)
- Umur panjang, kekayaan dan kehormatan (ay. 16)
- Hikmat dan kebijaksanaan yang dari Tuhan (ay. 21-22)
- Tuhan akan berpihak/membela kita (ay. 23)
Semenjak mengerti mengenai konsep ini setiap awal tahun saya mulai memberikan honor saya di gereja semuanya kepada Tuhan dan sungguh saya tidak mengerti karena belum habis bulan bahkan mulai seminggu pemberian langsung Allah mengembalikan dan terus berkat Tuhan mengalir hingga sepanjang tahun. Memang berkat-Nya tidak selalu dalam hal materi, namun kenyataannya Dia juga memberkati secara materi secara berkelimpahan seolah berkat itu mengejar dan berusaha untuk berdiam. Pelayanan diberkati, keluarga diberkati, kesehatan, dsb. Terlalu banyak untuk diceritakan satu demi satu. Seorang diaken yang melayani bersama kami di GSJA Suara Kenabian Ministry, juga memberikan kesaksiannya dalam Ibadah Awal Tahun bagaimana ia juga mengalami hal yang sama ketika memberikan ‘Buah Sulung’. Sebagai seorang bidan ia kebanjiran pasien terus menerus sepanjang tahun hingga di penghujung tahun ada yang membantu sebagian dana sehingga bisa pergi ke Holy Land (Israel). Sungguh kelimpahan-Nya mengejar saya terus menerus, katanya.
Karena persembahan Buah Sulung ini akan sangat menentukan untuk apa yang akan Tuhan lakukan dalam kehidupan kita selama tahun ke depan, marilah kita mempersiapkan diri dengan baik dan mempersembahkan yang terbaik dalam sikap berkorban pada Allah. Saya bersama-sama dengan tim penggembalaan Suara Kenabian Ministry akan mendoakan setiap resolusi dan terobosan tahun baru anda bersamaan dengan setiap persembahan Buah Sulung yang kita berikan agar Allah akan memberkatinya. Saya percaya tahun ini akan menjadi tahun terobosan bagi kita semua. Bersiaplah. Selamat menabur.
Tuhan Yesus memberkati.
Puji syukur kpd Tuhan Yesus atas sharing FT lewat email dan audio visual yg sangat memberkati dan mengetuk hati saya dan berjanji mau melakukan pesembahan buah sulung seluruhnya dengan ucapan syukur atas berkat2 yg melimpah pada tahun yg lalu. Kami sekeluarga sehat dan bahagia dan selalu mengalami pembelaan Tuhan sepanjang hidup kami. Haleluya. Gbu.