Saya dilahirkan dari keluarga non kristen dan menganut kepercayaan tersebut kemudian berpacaran dengan orang kristen yang menyebabkan saya ditentang oleh keluarga sehingga saya dikucilkan, menikah sendiri sampai dikaruniai buah hati anak laki-laki yang pintar bernama Niko Reza Bagus Pratama (sekarang sudah berusia 16 thn). Liku-liku kehidupan pun terjadi sampai akhirnya saya bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Hongkong. Awal saya bekerja tidak selesai, 2 tahun saya pun pulang ke Indonesia dan mendapati suami selingkuh dengan perempuan yang menjadi teman saya. Luka kualami dan membuat saya berangkat kembali ke Hongkong. Penderitaan batin kubawa apalagi dapat majikan stress. Empat bulan berlalu hampir tidak betah, siksaan majikan kualami tanpa sepengetahuan agen TKW, ataupun keluarga. Saya tidak bisa lari dari situ. Enam bulan di situ waktu tengah hari disiksa hampir pingsan. Saya berlutut menangis, disitulah saya ketemu Tuhan Yesus secara pribadi datang berwujud sebagai manusia berjubah putih membawa salib yang sangat besar dan Dia berkata ambil salib ini. Saya tidak ambil karena terlihat terlalu besar. Saya tidak kuat. Dia berkata sampai 3 kali ambil salib ini, akhirnya dengan merangkak kuambil salib itu dan herannya setelah salib itu di tanganku maka berubah menjadi kecil. Dia pergi sambil berkata: “Akulah, Jalan, kebenaran dan hidup!”

Setelah delapan bulan saya tidak dikasih libur saya pun berdoa: “Tuhan, kalau itu adalah Engkau ijinkanlah saya libur dan ke Gereja”. Tuhan menjawab akhirnya saya ketemu seorang anak waktu naik bis. Karena belum tahu jalan Tuhan pertemukan dengannya dan membawa saya ke gerejanya. Sukacita kualami, saya menginjak gereja dan menemukan damai. Pertama kali bersaksi di gereja dan akhirnya menerima Tuhan Yesus secara pribadi menjadi juruselamat saya. Saya dibaptis selam, lahir baru walaupun masih sembunyi-sembunyi membaca Alkitab (sampai kalau rindu membaca di atap rumah majikan), di situlah saya dibimbing oleh Roh Kudus sendiri karena saya tidak bisa kontak kepada siapa pun seperti halnya di penjara. Siksaan terus berlalu tapi saya terus dikuatkan oleh Firman Tuhan dan saya gemar menyembah dalam keadaan tersiksa sampai akhirnya selesai 2 tahun dan pindah majikan. Akhirnya Tuhan menyediakan majikan yang baik yang memberi saya libur tiap minggu dan hari-hari saya habiskan di gereja. Walau saya belum mengerti apa pun namun kasih mula-mula terus saya pelihara. Saya kemudian menjadi jemaat sebuah gereja dan mulai melayani. Saya sungguh rindu melayani walau hanya menata kursi tapi saya bersukacita. Kemudian dipercayakan masak di dapur, menjadi penerima tahu hingga akhirnya ditunjuk pelayanan doa (walau saya belum bisa tapi saya tidak pernah menolak). Saya punya keberanian karena lahir baru dapat rhema dari Lukas 1;37 bahwa tiada yang mustahil bagi Tuhan. Saya tidak pernah menolak pelayanan apapun yang diberikan dan setia melakukannya. Saya senang bisa melayani menjadi singer dan pemimpin pujian. Saya pun setia mengikuti pengajaran-pengajaran yang diajarkan di gereja. Saya menemukan kepuasan dalam melayani. Semakin semangat saya mulai berani bersaksi pada orang yang belum percaya. Saya beranikan memberitakan Injil kepada papa saya hingga menerima Yesus juga kepada saudara-saudara yang dulu mengucilkan saya. Saya tetap setia dari hal-hal kecil sampai akhirnya Tuhan percayakan saya menjadi Kordinator pendoa syafaat, menjadi pemimpin care, Kordinator umun ICARE, mengajar (pertumbuhan orang percaya), membawakan firman, sampai akhirnya Tuhan menjadikan saya pemimpin.

Puji Tuhan, akhirnya Dia pulihkan suami saya secara total dan sekarang juga melayani Tuhan. Anak saya Tuhan pakai luar biasa dalam melayani, dan perjalanan saya di sumur-sumur yang saya lalui sampai akhirnya 10 tahun lebih saya di Hongkong, saya menerima mahkota kemenangan yang Tuhan janjikan nyata bagi hidup saya walaupun sampai saat ini dalam pelayanan penginjilan tidak sedikit menerima fitnahan dan hinaan tapi saya terus kerjakan bagian saya yaitu TAAT dan SETIA sampai Maranata, hidup takut akan Tuhan dan terus menjagai Kekudusan hidup dan akhirnya saya mengerti bahwa saya mempunyai panggilan khusus dalam Tuhan yaitu membritakan injil kepada bangsa-bangsa. Sampai sekarang saya tetap rindu memberitakan Injil kepada orang-orang Cina dan Hongkong serta Macau, semua yang diperoleh sampai sekarang. Apa yang saya miliki, kesuksesan dalam pekerjaan adalah karena ada satu pribadi yang terus menyertai yaitu Yesus Kristus. Janji-NYA tidak pernah berubah, apa yang terhilang Tuhan kembalikan. Satu kunci dalam hidup kita adalah “ADA KUASA DALAM PENGAMPUNAN”. Siapa pun yang menyakiti dan mengecewakan, maka tugas kita adalah mengampuni, memberkati dan mengasihi. Firman Allah berkata: “bahwa ALLAH turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi DIA, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana ALLAH”. Segala pujian, segala hormat dan kemuliaan hanya bagi Yesus.

Terima kasih pada Pastur Ineke yang setia membimbing saya. Terima kasih juga buat Suami yang tercinta, anak tersayang dan teman-teman sepelayanan yang terus mendukung saya. Tuhan memberkati.

 rahel2

Rahel3

No comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *