Syalom!
Saya mengucap syukur Gereja Sidang Jemaat Allah Pangkalan Bun menjelang akhir tahun melakukan hal yang luar biasa yaitu dengan perjalanan misi. Kita melihat kasih Tuhan yang terindah bagi keluarga-keluarga kita di sana yang sulit dijangkau. Tim dipimpin oleh Bp. Gembala lalu saya dengan empat orang wanita yaitu Ibu Naima, Pelita dan Ibu Titin, Bp Edy sebagai pemusik dan supir serta Bp. Suyanto yang merupakan koordinator misi.
Memang saat kita melalukan perjalanan misi iblis tidak senang dan berusaha keras untuk menghalangi dan ini dinyatakan nya dengan membuat Bp. Suyanto mabuk darat sehingga harus berhenti terus menerus. Ketika tiba di Sulung sudah ada mobil yang terjerembab dan ketika kami mencoba melalui hampir mobil kami sendiri terguling. Untung saja semua anggota tim selamat meskipun mobil yang ditumpangi menjadi penyok. Kami pikir masalah sudah selesai, ternyata masih ada banyak lagi daerah-daerah yang parah. Setelah kota Nangabulik bahkan ada daerah di mana kami harus turun dari mobil untuk mendorongnya. Jalan sangat licin bahkan untuk berdiri juga sulit. Dan ini merupakan pengalaman saya yang pertama kali. Ada beberapa daerah begitu licinnya dan membuat jantung kami berdebar-debar karena mobil bisa mutar sendiri karena licin atau jempatan yang sempit dgn sungai di kiri dan kanan. Walau demikian kami tetap bersukacita dan dapat tertawa dan menikmatinya. Kami akhirnya tiba pukul 17.30 Wib.
Gereja tersebut terletak di antara hutan-hutan dan bukit yang sangat indah (rugi sekali jika tidak melihatnya). Gereja cukup besar namun belum ada jendelanya. Saya salut dengan gembala yang masih muda mau dan memiliki hati akan jiwa-jiwa meskipun harus melayani di desa kecil yang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sangat repot. Saya bersyukur Tim ini sangat kompak dan tidak mudah untuk mencarinya. Ini juga merupakan perjalanan misi saya yang pertama di mana saya juga belajar untuk tidur di tikar dengan udara yang sangat dingin. Tanggal 4 Desember pagi kami mulai keliling desa untuk melihat-lihat dan berdoa baru setelah itu pukul 13.00 Wib mulai diadakan SPK (Saya Pengikut Kristus). Mereka begitu antusias mengikutinya. Ada seorang pemudi yang hari pertama mengikuti acara ini begitu berbeban namun hari kedua ia datang dengan wajah yang cantik sekali dan ketika ditanyakan ia berkata bahwa ia mengalami pemulihan dan telah berdamai dengan temannya. Mereka masih muda namun mengambil kesempatan pemulihan ini. Malam harinya diadakan KKR Natal dan ada banyak yang meresponinya demikian juga pada hari keduanya. Meskipun iblis berusaha menghalangi sehingga mati lampu dan Bp. Gembala (Pdt. Freddy R. Sebayang) harus berkhotbah hanya dengan cahaya lilin, namun tidak dapat mengahalangi kuasa Allah yang bekerja dengan luar biasa. Hampir semua wanita dipenuhi oleh Roh Kudus demikian pula dengan yang pria, pasti akan ada lawatan Tuhan selanjutnya di tempat tersebut. Tuhan pakai kami menjadi bejana dan ketika kami bagikan sesuatu kepada orang lain, saya mendapat lebih banyak lagi dari Tuhan. Saya bilang Tuhan terima kasih.
Mungkin ini adalah natal yang terindah buat saya. Walau waktu perjalanan pulang jalannya lebih sulit lagi, tapi di sini ada kebersamaan yang luar biasa dan membuat kami kuat. Ban mobil bocor, hujan lebat, jalan licin, gelap gulita di tengah hutan bahkan berulang kali harus turun dari mobil untuk mendorongnya. Tuhan mengajar satu hal kepada kami bahwa seberat apapun persoalan/tantangan yang dihadapi kalau kita tahu ini panggilan Tuhan, kami harus tetap maju. Kami hanya punya satu hati bahwa kami tidak punya motivasi yang lain. Kami hanya ingin kemuliaan Tuhan dinyatakan di tempat itu. Kami rindu tempat itu diubahkan untuk kemuliaan Tuhan.Melalui proses ini kami belajar bahwa tidur di tikar dan dorong mobil itu enak dan semua itu hanyalah masalah hati saja.
Saya menghimbau jangan mau ketingaalan untuk perjalanan misi berikutnya. Ikutlah supaya kita dapat berbagi dan mensyukuri apa yang telah diterima. Saya sangat bersyukur boleh melihat kemuliaan Tuhan dinyatakan dan melihat banyak jiwa yang dipulihkan. Memang benar kata firman Tuhan untuk kita pergi dan bukan hanya duduk saja.Segala kemuliaan hanya bagi Tuhan Yesus. Amin!
Ibu Erlina
Tanggal : 3-6 Desember 2008
No comment