Kegiatan camp dan seminar pelatihan guru sekolah minggu sepertinya sudah menjadi kegiatan yang tidak asing lagi. Banyak gereja-gereja yang sering mengadakan kegiatan ini dimana didalamnya diajarkan tentang bagaimana cara mengajar anak sekolah minggu, metode yang dipakai, jenis-jenis kreatifitas mengajar. Itulah yang saya pikir pertama kali ketika brosur kegiatan ini yang bertema “SUPER TEACHER” sampai pada gereja kami.  Pastilah kegiatannya seperti kegiatan sebelumnya yang pernah diikuti. Tetapi puji syukur kepada Tuhan banyak hal di luar pemikiran saya yang didapat melalui seminar dan camp ini. seminar dan camp ini diikuti oleh guru-guru Sekolah Minggu senior dan calon-calon guru Sekolah Minggu yang sedang dipersiapkan untuk mengajar.

kasongan11

Hal yang menarik di dalam seminar ini adalah tidak ada pengajaran tentang membuat alat peraga Sekolah Minggu, ide-ide kreatif bercerita, atau hal-hal yang menyangkut kreatifitas guru sekolah minggu supaya Sekolah Minggu menarik. Bukan itu yang diajar di dalamnya. Tetapi di dalam camp dan seminar ini lebih diarahkan kepada pembentukan karakter seorang guru Sekolah Minggu. Ada beberapa sessi yang diikuti dengan pembicara Pdt. Daniel Setiawan dan Pdt. Thio Shiujinata yaitu:

Sessi I :  Peace of Mind (Matius 11:28)

Sessi ini mengajarkan seorang guru Sekolah Minggu untuk mau melepaskan hak nya ketika berhadapan dengan anak-anak Sekolah Minggunya. Melepaskan hak sama halnya dengan mengambil hal yang tidak enak demi kebaikan seseorang. Seperti halnya Musa, Ester, Paulus, dan Tuhan Yesus dimana tokoh-tokoh Alkitab ini melepaskan hak mereka untuk sesuatu yang enak dan berani berkorban menuju kepada hal yang tidak enak tetapi di dalam ketidaknyamanan tersebutlah orang lain diberkati. Seorang guru Sekolah Minggu harus mau melepaskan zona nyaman untuk berhadapan dengan anak-anak yang beraneka ragam  sifat dan karakternya. Untuk dapat melepaskan hak guru Sekolah Minggu harus memiliki ketetapan hati untuk selalu mengutamakan Allah. Oleh sebab itu seorang guru Sekolah Minggu tidak boleh asal-asalan saan hendak memberi pengajaran, segala sesuatu harus dipersiapkan dengan baik.

Sessi II :  Hati Yang Taat

Sessi ini mengajarkan seorang guru Sekolah Minggu harus memiliki ketundukan diri kepada wewenang di atasnya. Disini adalah Gembala Sidang, Ketua Departemen Sekolah Minggu di gereja masing-masing. Sehebat apapun kreatifitas yang dimiliki dalam hal mengajar Sekolah Minggu tetapi jikalau tidak ada ketundukan dan ketaatan dalam dirinya itu sama saja nol. Seorang anak Sekolah Minggu juga melihat teladan dalam diri guru-gurunya. Terkadang ada ide-ide luar biasa untuk kemajuan Sekolah Minggu tetapi terhambat oleh ketidaksetujuan dari wewenang di atas kita, disitulah bagaimana guru Sekolah Minggu dapat tetap tunduk, taat kepada keputusan yang diberikan.

Sessi III :  Blessing of Humble

Dalam sessi ini setiap guru baik yang sudah senior kembali diingatkan untuk tetap belajar rendah hati meskipun sudah banyak pengalaman sementara setiap calon-calon guru diajarkan sebelum mereka masuk lebih dalam sebagai guru Sekolah Minggu. Kedua pembicara menunjukkan sikap yang rendah hati selama mereka berbagi pengalaman.

Sessi IV :  The Mask

Dalam sessi ini guru Sekolah Minggu diajarkan untuk berlaku jujur. Tidak ada kepura-puraan baik selama mengajar ataupun berhubungan dengan anak-anak Sekolah Minggu.

Selain sessi adapun kegiatan outbond yang diadakan dalam kegiatan ini. Didalam outbond inipun ada nilai-nilai luar biasa yang diajarkan di dalamnya berhubungan dengan sessi yang diajarkan. Di dalam outbond pun semua dianggap sama , entah itu guru senior yang mungkin sudah pernah mendapatkan pengalaman ini ataupun calon guru-guru. Disitulah diajarkan tentang kerendahan hati. Di dalam kegiatan inipun juga diajarkan bagaimana seorang guru Sekolah Minggu mau menerima keadaan apa adanya mulai dari hal yang terkecil  dengan tidak bersungut-sungut tetapi tetap punya ide kreatif karena anak-anak Sekolah Minggu membutuhkan pribadi guru yang seperti itu.

kasongan6

kasongan9

kasongan10

kasongan8

Selain pengetahuan dari seminar, pengalaman outbod, melalui kegiatan ini setiap guru-guru Sekolah Minggu saling berbagi pengalaman dengan orang-orang baru yang berasal dari gereja lain. Tidak saling menonjolkan Sekolah Minggu masing-masing tetapi saling berbagi satu dengan lainnya.

Maju terus guru-guru Sekolah Minggu dalam pelayanan masing-masing. Rangkul terus anak Sekolah Minggu kita, tidak hanya dengan pengajaran dan kreatifitas saja, tetapi dari sikap hidup kita juga.

Tuhan memberkati.

kasongan1

kasongan2

kasongan4

No comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *